SMK Negeri 3 Kota Singkawang mengembangkan kurikulum paradigma baru SMK Pusat Keunggulan (SMKPK) bersama industri dan perguruan tinggi vokasi yang melibatkan stakeholder terkait diantaranya Politeknik Negeri Balikpapan, perwakilan IDUKA dari Swiss-belinn Singkawang, Hotel Haris Pontianak, Wyndham Garden Kuta Beach Bali, dan pihak SMKN 3 Singkawang di Aula SMK Negeri 3 Singkawang, Kamis (9/9/2021).
Beberapa materi penting sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum paradigma baru ini disampaikan oleh Ratu Agung Bagus Ngurah Putra (GM Wyndham Garden Kuta Beach Bali) dengan materi “Kebutuhan Keterampilan Tenaga Kerja Pada Industri Perhotelan, Tuatul Mahfud dengan materi “Metode DACUM: Pengembangan Kurikulum Paradigma Baru SMKPK”, Yogiana Mulyani (Kurikulum Operasional Sekolah SMKPK).
Tuatul Mahfud mengatakan munculnya berbagai teknologi baru di dunia kerja khususnya pada Revolusi Industri 4.0 (RI 4.0) perlu direspon secara responsif oleh lembaga pendidikan.
“Pada dasarnya, teknologi RI 4.0 yang berbasis Cyber Physical Production System (CPPS) akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan efisiensi dan produktivitas kerja. Namun, disisi lain penerapan teknologi tersebut memberikan dampak terhadap perubahan struktur ketenagakerjaan di dunia kerja khususnya kualifikasi tenaga kerja,” katanya.
Dia memaparkan banyak pekerjaan unskilled dan semi-skilled akan tergantikan dengan otomasi mesin dan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence).
Bahkan, akan bermunculan fenomena hilangnya jenis pekerjaan lama dan munculnya jenis pekerjaan baru pada era Revolusi Industri 4.0. Kondisi ini secara tidak langsung turut mempengaruhi struktur pendidikan SMK sebagai lembaga pendidikan kejuruan yang berperan menyiapkan calon tenaga kerja terampil.
“Salah satu langkah strategis SMK dalam menjawab kebutuhan kualifikasi dunia kerja yaitu melakukan relevansi kurikulum berbasis demand driven,” paparnya.
Ia mengatakan melalui program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMKPK) yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri sedang berupaya mengembangkan kurikulum paradigma baru yang menjawab tuntutan dan kebutuhan industri dan dunia kerja (IDUKA) di masa depan.
“Pengembangan kurikulum tersebut akan mulai diterapkan pada SMK yang telah ditetapkan sebagai SMKPK dan salah satunya yaitu SMK Negeri 3 Singkawang pada program keahlian perhotelan. SMKN 3 Singkawang bersama pendamping dari perguruan tinggi vokasi (Politeknik Negeri Balikpapan) turut menyiapkan kurikulum paradigma baru yang lebih agile dan adaptif dalam menjawab tantangan kebutuhan dunia kerja di masa depan,” tambahnya.
Selama kurang lebih 6 bulan kedepan SMKN 3 Singkawang akan didampingi oleh tenaga ahli di bidang perhotelan dari Politeknik Negeri Balikpapan yang terdiri dari Tuatul Mahfud, Henry Winnarko dan Yogiana Mulyani.
“Kegiatan ini juga sangat penting untuk menyamakan persepsi tentang kebutuhan IDUKA sebagai demand driven dan sekolah sebagai supply driven dalam mereformasi pendidikan SMK khususnya dalam konteks pengembangan kurikulum,” jelasnya.
Tuatul Mahfud menjelaskan kurikulum paradigma baru yang sedang dikembangkan tersebut berupaya menggeser paradigma lama tentang penguasaan keterampilan di SMK yang seolah-olah hanya berfokus pada penguasaan hard skills.
Pada kurikulum paradigma baru ini, kata Tuatul, lulusan SMK tidak hanya didorong memiliki penguasaan technical skills yang berfokus pada bidang keahlian kejuruannya, namun juga diharapkan memiliki seperangkat non-technical skills seperti keterampilan berpikir kreatif, berpikir kritis, berkolaborasi, dan berkomunikasi. Keterampilan non-technical skills tersebut diperlukan guna menghadapi perubahan dunia kerja yang sangat dinamis dan diharapkan para lulusan SMK memiliki daya saing tinggi di masa depan.
Di tempat yang sama Kepala SMK Negeri 3 Singkawang Gunanto berharap melalui kerjasama pendampingan ini maka diharapkan siswa dapat diseleksi secara bersama-sama dan membuat kurikulum bersama-sama dengan industri.
“Kita belajar ke industri diuji dan dites bersama-sama kemampuannya, bagi yang lulus diberikan sertifikat dan yang sudah lulus diberdayakan sampai berdampak bagi ekonomi masyarakat Singkawang,” katanya.
Gunanto juga berharap ada peningkatan kualitas ketika menggandeng satu hingga dua IDUKA sehingga otomatis bagi para siswa keterampilannya bisa sama degan keterampilan pegawai industri hotel, dan hotel dibawahnya tidak ragu menggunakan alumni.
Sumber: suarakalbar.co.id